Bersitegang Dengan Iran, Inggris Kerahkan Kapal Perang Kedua – Militer Inggris kembali mengirim satu kapal perang ke lokasi Teluk serta tingkatkan level waspada di daerah kaya minyak itu. Mobilisasi kapal perang ke-2 ini dikerjakan sesudah kapal-kapal bersenjata Iran meneror satu kapal supertanker Inggris.
Pejabat-pejabat Inggris menjelaskan jika mobilisasi itu adalah sisi dari perputaran yang diperkirakan awalnya, serta ditujukan untuk terus pastikan kehadiran Angkatan Laut Inggris di satu diantara rute pengiriman minyak penting di dunia itu.
Tetapi menurut satu sumber, seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (13/7/2019), mobilisasi kapal perang itu baru diperkirakan beberapa ini hari. Ini adalah ke-2 kalinya militer Inggris mengerahkan kapal perang hebat ke lokasi itu.
Seseorang jubir pemerintah Inggris menjelaskan kapal perang HMS Duncan sedang “dikerahkan ke daerah itu untuk pastikan kami menjaga kedatangan keamanan maritim yang berkepanjangan, sesaat HMS Montrose ditarik dari pekerjaan untuk jalani perawatan yang sudah diperkirakan serta perubahan awak”.
Awalnya pada Rabu (10/7) HMS Montrose menyingkirkan tiga kapal bersenjata Iran yang menurut beberapa petinggi Inggris, coba menghambat pergerakan kapal supertanker minyak Inggris. Kapal-kapal yang dipercaya punya Garda Revolusi Iran itu dekati kapal tanker British Heritage saat sedang tinggalkan lokasi Teluk.
Menurut beberapa laporan media yang mencuplik beberapa petinggi Amerika Serikat, kapal tanker Inggris itu disuruh berhenti di daerah perairan di dekat Iran, tetapi kapal-kapal itu selanjutnya mundur sesudah ada peringatan dari kapal perang Inggris.
Pejabat-pejabat Iran sudah menyanggah kejadian itu.
Selain itu, pemerintah Inggris sudah putuskan untuk tingkatkan level waspada buat kapal-kapal yang melewati perairan Iran, yaitu dari level tiga jadi level empat yang memberikan indikasi terdapatnya intimidasi “darurat”.
Awalnya pada minggu lalu, pasukan Angkatan Laut Inggris menolong faksi berkuasa di Gibraltar merebut kapal tanker minyak Iran sebab dapat dibuktikan kapal itu tengah ke arah Suriah, hingga melanggar serangkaian sangsi Uni Eropa.
Jadi respon, seseorang petinggi Iran menjelaskan jika kapal tanker minyak Inggris harus diambil alih bila kapalnya yang ditahan itu tidak dikembalikan.