Pengaturan Kota Yang Mewadahi Ruang Ekspresi Penduduk Yang Membuat Kota Denpasar Terbahagia – Tubuh Pusat Statistik (BPS) Bali melaunching Kota Denpasar, Bali menjadi kota terbahagia se-Bali. Bukan Badung yang mempunyai Kuta sampai Nusa Dua. Apakah rahasianya?
Vs BPS Bali indeks pembangunan manusia (IPM) Denpasar pada 2018 yaitu 83,01. Lalu indeks kebahagiaan pada 2017 yaitu 74,63 tertinggi se-provinsi Bali. Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra) menyampaikan kuncinya ialah pengaturan kota yang mewadahi ruangan ekspresi penduduk.
“IPM kami 83,01 tertinggi, indeks kebahagiaan 74,63 tertinggi seprovinsi. Ide bukan gross national product tetapi gross happines mesti searah,” kata Rai Mantra waktu terlibat perbincangan di Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar, Bali, Selasa (9/10/2018)
Untuk wujudkan kebahagiaan masyarakat itu, Pemerintah Kota Denpasar selalu lengkapi beberapa sarana di ruang-ruang publik. Taman-taman yang berada di Denpasar juga diperlengkapi dengan air mancur, bermacam permainan anak tiap-tiap sore taman-taman itu diyakinkan ramai dipakai masyarakat untuk olahraga atau bersantai bersama dengan keluarga.
Contohnya saja di Taman Kota Lumintang yang diperlengkapi dengan air amphiteatre untuk mewadahi beberapa anak-anak muda pembuat film. Rai Mantra miliki fakta sendiri untuk bangun amphitheatre terbuka di taman kota itu.
“Kita miliki komune film, kita ingin indeks kebahagiaan orang bertambah. Sekalian tonton air mancur, kita harus juga siapkan ruangan ekspresi ya mesti buat. Kan bagaimajapun ikut kawan-kawan seniman tidak cuma tampilkan karya ke publik mesti melatih diri (tampil) ke muka umum jika tidak mereka tidak bangun,” katanya.
Tidak cuma masalah taman, Denpasar ikut menyiapkan ruangan buat beberapa komune mural untuk mengekpresikan dianya. Diantaranya ‘Rurung Mural’ (mural di gang) seperti yang berada di Gang Rajawali, Jl Teuku Umar, Denpasar. Komune itu gagasannya akan difasilitasi untuk melukis di lokasi Kota Tua Denpasar di Jl Gajah Mada.
“Saya bukan mencari orang yang telah menjadi, saya mencari orang yang ingin menjadi serta kita beri ruangan ekspresi akan di-guidance semoga akan menjadi tujuan (wisata). Sebab jika kita berjalan dengan orang seni kreatif mesti siap ruangan ekspresi yang cukuplah, karena itu kita mempersiapkan youth park, ada ampitheatre, hak-hak masyarakat untuk jualan,” tuturnya.
Rai Mantra mengakui lebih suka memberdayakan komunitas-komunitas serta penduduk yang sudah mandiri untuk berkarya. Karena, menurut dia kontinyuitas pekerjaan penduduk itu akan terbangun serta selalu bergeliat.
“Jika saya lihat yang menjadi mungkin untuk pemberdayaan serta peningkatan tidak sangat masif. Saya fokusnya ke ekonomi kreatif, menjadi bagaimana istilahnya cultural economic sama digital economic dapat gabung, not just tourism. Kreatif ekonomi ini akan mandirinya mengagumkan sebab mereka tidak bergantung sama siapa saja sebab miliki kemandirian,” katanya.