Jakarta – Banjir di lokasi RT 017/07, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan mulai surut. Warga juga bersihkan lumpur serta sampah.
Seperti yang dikerjakan Haji Nanang. Dia mulai bersihkan tempat tinggalnya mulai sejak pagi barusan. Sesudah air telah tidak kembali kenang. Argumennya, dia menginginkan tempat tinggal serta permukimannya kembali enak untuk dilihat.
” Barusan jam 3 surut. Kami segera beres-beres. Agar nyaman tidak kumuh begini, ” tutur dia. Terlebih dulu, tempat ini pernah diterjang banjir setinggi 3 mtr..
Dia bersukur nyaris semuanya barangnya terselamatkan karna sebelumnya banjir merendam telah diangkut ke tempat yang lebih tinggi. ” Alhamdulilah tak ada yang rusak, ” papar dia.
Dia mengatakan, di wilayahnya 90 person warganya masih tetap mengungsi serta sekarang ini tengah membutuhkan pertolongan. ” Periode pendeknya sembako, selimut, pakaian, kasur, ” papar dia.
Pantauan Liputan6. com, tumpukan sampah masih tetap berantakan di tepi jalan lokasi itu. Tidak cuma itu, nyaris semua jalannya diselimuti lumpur.
Terkecuali ada warga yang bersihkan tempat tinggalnya, ada juga yang mengubahkan barang ke tempat pengungsian yang ada di masjid Al-Makmuriyah tidak jauh dari tempat banjir.
Beberapa puluh anak-anak korban banjir yang ada pengungsian di Masjid Al – Makmuriyah, Jakarta Selatan, tampak girang menyongsong kehadiran anggota Bhayangkari serta Persit Kartika Candra Kirana dari Polresto Jakarta Selatan.
” Yeaaaayyyy, ” teriak beberapa puluh anak-anak ditempat pengungsian, Selasa (6/2/2018) .
Anak-anak itu bersama-sama segera hampiri serta mencium tangan beberapa ibu-ibu yang kenakan pakaian merah jambu serta hijau itu. Mereka yaitu anak-anak yang datang dari RT 5 RW 8 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu.
Pada saat itu, Kasat Binmas Polresto Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Dri Hastuti mengajak anak-anak korban banjir terlibat perbincangan serta tertawa dengan. Dia juga memberi penyuluhan.
” Anak-anak bila habis magrib janganlah keluar jauh-jauh. Bila di ajak orang yg tidak kenal, ingin tidak? ” bertanya Dri.
Anak-anak juga segera berteriak dengan penuh semangat. ” Tidak, ” teriak anak-anak.
Di sela-sela perbicangan, mereka beberapa istri dari TNI serta Polri itu juga mengajarkan anak-anak untuk teratur jalan raya lewat bernyanyi sambil membagi-bagikan susu paket.
Dri mengemukakan, ada 400 orang yang mengungsi di masjid itu. Ke-60 salah satunya adalah anak-anak.
Nanti, beberapa pengungsi korban banjir akan diberi sembako. Pemberian sembako ini dari TNI serta Polri.