Seorang Santri Tewas Di Air Terjun Diduga Tak Bisa Berenang – Seseorang santri satu diantara pondok pesantren di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur dilaporkan tewas terbenam waktu bermain di tempat wisata air terjun Alas Kandung, Rabu (25/10) .
Remaja yang diidentifikasi bernama Ayik Athoul Fadli (18) itu menurut hasil visum serta olah tempat peristiwa perkara oleh polisi serta tim kesehatan, dipercaya tewas terbenam di basic telaga bawah air terjun yang dalam karna tidak dapat berenang.
” Ada saksi yang lihat korban terbenam tetapi tidak pernah tertolong karna dalam, ” kata Kanit Reskrim Polsek Rejotangan, Aiptu Bilal Achmar seperti ditulis Pada, Rabu (25/10) .
Air terjun Alas Kandung adalah tempat wisata alam yang ada di pinggir lokasi rimba lindung perbatasan Blitar serta Tulungagung. Air terjun ini mempunyai curah air tengah tetapi bertingkat karna alirannya lewat sebagian lereng bukit yang berjenjang.
Di bagian paling utama objek air terjun berikut yang sering dikunjungi wisatawan, termasuk juga korban Ayik Athoul Fadli dengan rekan-rekannya.
Menurut pembicaraan saksi, waktu itu korban dengan ke-3 rekannya yakni Iqbal Labib (18) , Abdul Rozak (18) , serta Agung Ali Wardana (18) akan berwisata ke Air Terjun Alas Kandung.
Keempatnya pergi dari Nganjuk sekitaran jam 09. 00 WIB serta tiba di tempat sekitaran jam 11. 00 WIB.
Lalu, Abdul Rozak mencebur terlebih dulu serta lalu disusul Agung Ali Wardana serta Iqbal Labib. Ke-3 pemuda itu dapat berenang, hingga korban menyusul ke-3 partnernya itu.
” Awalannya korban cuma berenang di pinggir kolam bebatuan. Lalu coba agak ke tengah tetapi karna keadaan air terjun dalam serta tidak dapat berenang pada akhirnya terbenam, ” kata Bilal Achmar.
Ke-3 rekan korban berupaya untuk memberi pertolongan tetapi korban telah tidak tampak. Ketahui hal tersebut, Iqbal serta ke-2 partnernya memberitahukan warga sekitaran hingga polisi datang serta korban berhasil dievakuasi pada jam 13. 50 WIB.
” Sesudah dievakuasi, jasad korban dibawa ke puskesmas setempat untuk divisum, ” tuturnya.
Bilal meyakinkan insiden itu murni kecelakaan serta tak ada unsur kesengajaan ingin juga kekerasan yang melibatkan pihak beda.